Medan – Jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2023 sikap toleransi dan dan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama harus senantiasa dijaga dan dirawat dengan baik.
Hari Natal dan Tahun Baru seyogyanya menjadi momen untuk mengajak saudara-saudara muslim untuk menumbuhkan sikap toleransi antar agama.
Dalam konteks ini adalah toleransi terhadap saudara-saudara Kristiani yang sedang semangatnya merayakan Hari Natalnya yang penuh damai dan kasih.
Hal itu, senada yang disampaikan oleh Ustadz H. Syarudin saat mengisi Khutbah Jumaat di Masjid Ar Ridha Jl. Platina Raya, Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, Sumut
Menurutnya, Islam adalah agama yang penuh kasih (Rahmatan lilalamain). Sehingga, kita sebagai umat Muslim wajib menjaga kedamaian di setiap momen perayaan agama non-Muslim.
“Mengingatkan kembali perihal pentingnya menjaga interaksi dengan masyarakat non-Muslim dan ini juga berhubungan dengan Hari Natal yang akan dirayakan oleh umat Non-Muslim besok hari Minggu, 25 Desember 2022,” ucap Ustadz Syaruddin, S.Pd.I, di Masjid Ar Ridha, Sumut, Jumaat, 23 Desember 2022.
“Karenanya, dengan ini diharapkan, tertanam sikap untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan mazhab yang diyakini,” tuturnya kembali.
Lebih lanjut Ustadz H. Syarudin menyampaikan, bahwa dalam setiap agama akan terdapat kelompok-kelompok yang fundamental yang ingin memagari agamanya agar tidak di ganggu.
Oleh sebab itu, jelasnya, dengan adanya moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama akan dapat menciptakan kerukunan dan kedamaian antar umat.
“Jika ada elemen bangsa, apalagi umat Islam yang selalu berupaya memancing di air keruh, berusaha menumbuhkan bahkan membesar-besarkan perbedaan dan keberagaman ini, boleh jadi dia belum mengerti makna toleransi,” tegas Ustadz H. Syarudin.
Menghormati dan bertoleransi perbedaan keyakinan dan agama bukan berarti kita mengakui kebenaran agama/keyakinan mereka.
“Serta Sikap toleransi juga bukan berarti kita mengkompromikan beberapa ajaran agama yang berbeda menjadi ajaran bersama,” tutup Ustadz Syaruddin.***