Aku tak pernah semesra ini pada semesta,
sebelumnya dan yang akan datang.
Kala mengingatmu masih saja meninggalkan luka,
aku tak kunjung pergi meninggalkannya
jua enyah menanggalkan cinta di kepalaku.
Bagiku, ada kisah absurd atas hadir dan lalumu
begitu mencintai layaknya Hawa,
mengkunci dan mencuci akal sehatku jadi tabu.
Biar saja namamu Rindu,
kuharap kau tersimpan selamanya dalam memori.
Bengkulu, 22 Agustus 2018